Senin, 25 Mei 2015

Reproduksi Bakteri

1.1  Latar Belakang
Ruang lingkup yang dipelajari dalam biologi meliputi seluruh kehidupan yang ada di jagad raya ini, mulai dari tingkatan makhluk hidup yang paling sederhana (sangat kecil) hingga tingkatan organisasi yang paling kompleks (terbesar).Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, objek biologi juga terus berkembang. Klasifikasi makhluk hidup yang semula dibagi menjadi tiga kerajaan, menurut Robert H. Whittaker 1969 meningkat menjadi lima kerajaan, meliputi kingdom/regnum: a) Plantae, b) Animalia, c) Protista, d) Monera, dan e) Jamur/Fungsi. Bahkan menurut perkembangan terakhir Carl Woese (1987) makhluk hidup diklasifikasikan menjadi enam kingdom/regnum yaitu: a) Plantae, b) Animalia, c) Protista, d) Fungi, e) Archaebacteria, f) Eubacteria (Subardi.dkk, 2009).
Bakteri merupakan organisme yang paling sederhana dan merupakan bentuk kehidupan yang paling banyak di bumi, Bakteri ditemukan dimana-mana, yaitu di laut terdalam, dalam tanah, makanan, wajah, usus, bahkan dibaju, sepatu, dan benda-benda lain. Bakteri merupakan organisme yang inti selnya bersifat prokariotik, artinya organisme tersebut belum memiliki membrane inti (kariotika).Inti sel organisme ini hanya berupa satu molekul ADN, kebanyakan anggota kelompok monera ini bersifat uniseluler dan mikroskopis.Bakteri dapat menyebabkan beberapa penyakit yang membahayakan manusia, namun sebagian besar bakteri yang bermanfaat pada kehidupan (Subardi.dkk, 2009).

BAB II
PEMBAHASAN
1.1    Reproduksi Bakteri
Bakteri perkembang biak dengan cara membelah diri secara biner. Pada kondisi yang menguntungkan bakteri membelah sangat cepat, yaitu antara 15-20 menit.Sehingga dalam waktu satu hari jumlahnya menjadi jutaan.Selain dengan pembelahan biner juga dapat berkembangbiak secara seksual yang berbeda dengan perkembangbiakan organisme eukariota.Ada yang menyebutnya paraseksual, yaitu bukan merupakan peleburan gamet jantan dan gamet betina, tetapi berupa pertukaran materi genetik yang disebut dengan rekombinasi genetic. ADN yang terbentuk hasil rekombinasi kedua gen tersebut dinamakan gen rekombinan. Rekombinasi genetik ini dibedakan menjadi tiga cara, yaitu: transformasi, transduksi, dan konjugasi (Subardi.dkk, 2009).
      a.       Transformasi
Dengan ditemukannya transformasi pada bakteri dapat dibuktikan bahwa ADN merupakan bahan genetic.Selanjutnya penemuan ini menjadi kunci dalam biologi molekul dan genetika modern. Pada proses transformasi fragmen ADN bebas bakteri dimasukkan ke dalam sel bakteri resepien (penerima), selanjutnya fragmen ADN ini bersatu dengan genom resepien. Hanya strain-strain kompeten (“Competent”) dari genera-genera bakteri tertentu yang dapat ditransformasikan. Strain kompeten ialah suatu sel bakteri yang dapat mengambil suatu molekul ADN dan mentransformasikannya, misalnya: Streptococcus pneumonia, Bacillus, Haemopphilus, Neisseria dan Pseudomonas (Subardi.dkk, 2009).
Mekanisme transformasi sebagai berikut ADN donor ditarik oleh sel resepien, kemudian ADN donor terpisah menjadi dua, ADN resepien sebagian lepas meninggalkan tempatnya, selanjutnya ADN donor menggantikan ADN resepien yang ditinggalkannyatersebut. Sehingga terbentuklah ADN rekombinan hasil hibrid antara ADN rekombinan melakukan replikasi untuk berkembang biak. Proses transformasi ini diketahui pertama kali oleh Frederick Griffith (Subardi.dkk, 2009).
b.      Transduksi
Proses transduksi ini diketemukan oleh orton Zinder dan Joshua Lederberg pada tahun 1952. Reproduksi bakteri cara ini tidak melalui kontak langsung dua bakteri, tetapi diperlukan adanya materi sebagai perantara yaitu virus yang hidup pada inang bakteri (Bacteriofage).
      c.       Konjugasi
Pada proses konjugasi diperlukan kontak langsung antara sel donor dengan resepien agar terjadi pemindahan bahan genetik. Pada proses konjugasi dapat dipindahkan bahan genetik yang lebih panjang. Kemampuan untuk bertindak sebagai donor atau resepien ditentukan oleh materi genetik disebut faktor kelamin (faktor seks) atau faktor F. Sel resepien dinyatakan dengan F. Proses konjugasi hanya dapat ditunjukkan pada bakteri Gram negatif, misalnya: Escherichia, Shigella, Salmonella, Pseudomonas aeruginea.
Pertumbuhan bakteri dipengaruhi beberapa faktor antara lain: Suhu, kelembapan, cahaya matahari, zat kimia, ketersediaan cadangan makanan, dan zat sisa metabolisme.

Reproduksi Bakteri Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar