1.1 Latar Belakang
Ruang
lingkup yang dipelajari dalam biologi meliputi seluruh kehidupan yang ada di
jagad raya ini, mulai dari tingkatan makhluk hidup yang paling sederhana
(sangat kecil) hingga tingkatan organisasi yang paling kompleks
(terbesar).Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, objek biologi juga
terus berkembang. Klasifikasi makhluk hidup yang semula dibagi menjadi tiga
kerajaan, menurut Robert H. Whittaker 1969 meningkat menjadi lima kerajaan,
meliputi kingdom/regnum: a) Plantae, b) Animalia, c) Protista, d) Monera, dan
e) Jamur/Fungsi. Bahkan menurut perkembangan terakhir Carl Woese (1987) makhluk
hidup diklasifikasikan menjadi enam kingdom/regnum yaitu: a) Plantae, b)
Animalia, c) Protista, d) Fungi, e) Archaebacteria, f) Eubacteria (Subardi.dkk,
2009).
Bakteri
merupakan organisme yang paling sederhana dan merupakan bentuk kehidupan yang
paling banyak di bumi, Bakteri ditemukan dimana-mana, yaitu di laut terdalam,
dalam tanah, makanan, wajah, usus, bahkan dibaju, sepatu, dan benda-benda lain.
Bakteri merupakan organisme yang inti selnya bersifat prokariotik, artinya
organisme tersebut belum memiliki membrane inti (kariotika).Inti sel organisme
ini hanya berupa satu molekul ADN, kebanyakan anggota kelompok monera ini
bersifat uniseluler dan mikroskopis.Bakteri dapat menyebabkan beberapa penyakit
yang membahayakan manusia, namun sebagian besar bakteri yang bermanfaat pada
kehidupan (Subardi.dkk, 2009).
BAB II
PEMBAHASAN
1.1
Reproduksi
Bakteri
Bakteri
perkembang biak dengan cara membelah diri secara biner. Pada kondisi yang
menguntungkan bakteri membelah sangat cepat, yaitu antara 15-20 menit.Sehingga
dalam waktu satu hari jumlahnya menjadi jutaan.Selain dengan pembelahan biner
juga dapat berkembangbiak secara seksual yang berbeda dengan perkembangbiakan
organisme eukariota.Ada yang menyebutnya paraseksual, yaitu bukan merupakan
peleburan gamet jantan dan gamet betina, tetapi berupa pertukaran materi
genetik yang disebut dengan rekombinasi genetic. ADN yang terbentuk hasil
rekombinasi kedua gen tersebut dinamakan gen rekombinan. Rekombinasi genetik
ini dibedakan menjadi tiga cara, yaitu: transformasi, transduksi, dan konjugasi
(Subardi.dkk, 2009).
a.
Transformasi
Dengan ditemukannya
transformasi pada bakteri dapat dibuktikan bahwa ADN merupakan bahan
genetic.Selanjutnya penemuan ini menjadi kunci dalam biologi molekul dan
genetika modern. Pada proses transformasi fragmen ADN bebas bakteri dimasukkan
ke dalam sel bakteri resepien (penerima), selanjutnya fragmen ADN ini bersatu
dengan genom resepien. Hanya strain-strain kompeten (“Competent”) dari
genera-genera bakteri tertentu yang dapat ditransformasikan. Strain kompeten
ialah suatu sel bakteri yang dapat mengambil suatu molekul ADN dan
mentransformasikannya, misalnya: Streptococcus
pneumonia, Bacillus, Haemopphilus, Neisseria dan Pseudomonas (Subardi.dkk,
2009).
Mekanisme transformasi
sebagai berikut ADN donor ditarik oleh sel resepien, kemudian ADN donor
terpisah menjadi dua, ADN resepien sebagian lepas meninggalkan tempatnya,
selanjutnya ADN donor menggantikan ADN resepien yang ditinggalkannyatersebut.
Sehingga terbentuklah ADN rekombinan hasil hibrid antara ADN rekombinan
melakukan replikasi untuk berkembang biak. Proses transformasi ini diketahui
pertama kali oleh Frederick Griffith (Subardi.dkk, 2009).
b. Transduksi
Proses transduksi ini
diketemukan oleh orton Zinder dan Joshua Lederberg pada tahun 1952. Reproduksi
bakteri cara ini tidak melalui kontak langsung dua bakteri, tetapi diperlukan
adanya materi sebagai perantara yaitu virus yang hidup pada inang bakteri
(Bacteriofage).
c.
Konjugasi
Pada proses konjugasi
diperlukan kontak langsung antara sel donor dengan resepien agar terjadi
pemindahan bahan genetik. Pada proses konjugasi dapat dipindahkan bahan genetik
yang lebih panjang. Kemampuan untuk bertindak sebagai donor atau resepien ditentukan
oleh materi genetik disebut faktor kelamin (faktor seks) atau faktor F. Sel
resepien dinyatakan dengan F. Proses konjugasi hanya dapat ditunjukkan pada
bakteri Gram negatif, misalnya: Escherichia, Shigella, Salmonella, Pseudomonas
aeruginea.
Pertumbuhan
bakteri dipengaruhi beberapa faktor antara lain: Suhu, kelembapan, cahaya
matahari, zat kimia, ketersediaan cadangan makanan, dan zat sisa metabolisme.
0 komentar:
Posting Komentar