Bagian 5
UDGITA YANG DISAMAKAN
DENGAN MATAHARI DAN NAFAS
1. Sekarang, apa yang merupakan udgitha
sesungguhnya adalah aum ini. Apa yang merupakan aum adalah udgitha. Karena itu
sesungguhnya, udgitha adalah matahari yang ada disana dan aum, karena mtahari terus-terusan
mengeluarkan suara aum.
2. Aku menyajikan pujian kepada Tuhan saja, karena
itu engkau adalah putraku satu-satunya. Demikian kata Kausitaki kepada
putranya. Pusatkanlah pikiran kepada Tuhan dan engkau akan mempunyai banyak
putra. Yang terakhir ini adalah hubungan dengan dewata.
3. Dalam hubugannya dengan tubuh, seseorang harus
melakukan nafas dengan mulut sebagai udgitha, sebab hal itu secara terus
menerus akan mengeluarkan suara aum.
4.
Aku hanya memuji Tuhan dalam suara aum saja.
Karena itulah engkau adalah putraku satu-satunya. Demikianlah kata Kausitaki
kepada putranya: nyanyikanlah pujian dengan nafas aum sebagai kekuatan yang tak
terhingga dan engkau akan mempunyai banyak putra.
5. Sekarang apa yang merupakan udgitha adalah aum
ini. Apa yang merupakan aum adalah udgitha. Apabila seseorang mengerti hal ini,
sesungguhnya dari tempat duduk orang yang berhati suci, semua nyanyian salah
akan diperbaiki dengan pasti.
Bagian 6
RG. VEDA DAN SAMA
VEDA
1. Bumi diibaratkan sebagai Rg Veda, sedangkan api
diibaratkan sebagai Sama Veda. Sama Veda berada diatas Rg Veda itu. Karena
itulah Sama Veda dinyanyikan dengan bertumpu diatas Rg Veda. Bumi juga
dikatakan sebagai Sa dan api adalah ama sehingga keduanya menjadi Saman.
2. Luar angkasa adalah Rg Veda dan udara adalah Sama
Veda. Sama Veda berada diatas Rg itu. Langit adalah sa dan udara adalah ama,
keduanya menjadi saman.
3. Langit juga diibaratkan Rg Veda, dan matahari
adalah Sama Veda. Sama Veda berada diatas Rg Veda itu. Karena itulah Sama Veda
dinyanyikan bertumpu pada Rg Veda. Langit adalah sa dan matahari adalah ama dan
keduanya menjadi sama.
4. Bintang-bintang adalah Rg Veda dan bulan adalah
Sama Veda. Sama Veda berada diatas Rg Veda. Karena itulah Sama Veda digambarkan
bertumpu pada Rg Veda. Bintang-bintang adalah sa dan bulan adalah ama, keduanya
menjadi sama.
5. Cahaya matahari adalah Rg Veda dan biru melebihi
kegelapan adalah Sama Veda. Sama Veda berada diatas Rg Veda itu. Karena itulah
Sama Veda digambarkan bertumpu pada Rg Veda itu.
6. Cahaya matahari adalah sa dan yang biru melebihi
kegelapan adalah ama, keduanya menjadi saman. Sekarang wujud keemasan yang
terlihat dalam sang surya, seperti seseorang yang mempunyai jangut dan rambut
emas hingga sampai ke ujung kakinya.
7. Matahari terang seperti bunga padma merah, ia
terbit mengusir kegelapan dimalam hari.
Sesungguhnya ia yang mengetahui segala tindakan perilaku jahat yang dilakukan
semua mahluk.
8. Nyanyian adalah Rg Veda dan Sama Veda. Karena
itulah keduanya disebut udgitha. Begitu juga dengan orang suci yang menyanyikan
ini disebut pula udgitha. Dia adalah penguasa alam semesta dan melebihi
pengetahuan para dewa. Dengan pengetahuan inilah ia dapat melakukan hubungan
dengan para dewata.
Bagian 7
RG VEDA DAN SAMA VEDA
1. Dalam hubungannya dengan tubuh, suara adalah Rg
Veda, nafas adalah Sama Veda. Sama Veda berada diatas Rg Veda. Karena itulah
Sama Veda digambarkan berada diatas Rg Veda ini. Suara adalah sa dan nafas
adalah ama, keduanya menjadi saman.
2. Mata adalah Rg Veda sedangkan jiwa adalah Sama
Veda. Sama Veda berada pada Rg Veda. Karena itulah Sama Veda digambaarkan
berada diatas Rg Veda. Mata adalah sa dan jiwa adalah ama, keduanya menjadi
saman.
3. Telinga adalah Rg Veda, sedangkan pikiran
merupakan Sama Veda. Sama Veda berada pada Rg Veda itu. Karena itulah Sama Veda
digambarkan berada diatas Rg Veda. Telinga adalah sa dan pikiran adalah ama,
keduanya menjadi saman.
4. Sekarag bagian mata yang putih adalaah Rg Veda,
sedangkan bagian mata yang hitam adalah Sama Veda. Sama Veda berada pada Rg
Veda iitu. Karena itulah Sama Veda digambarkan berada pada Rg Veda. Bagian mata
putih adalah sa dan bagian mata hitam adalah ama, keduanya menjadi saman.
5. Sekarang visual yang terlihat oleh mata adalah
iramanya Rg Veda, mantranya adalah Sama Veda, nyanyiannya uktha, yadnya yajus
dan pujanya adalah Brahman. Bentuk yang satu kesatuan ini sama seperti wujud
yang terlihat pada matahari. Alunan nyanyian pertama merupakan alunan dari yang
lainnya juga. Nama yang satu juga berasal dari yang ini.
6. Dia adalah penguasa dari dunia-dunia yang berada
dibawah alam semesta ini dan juga penguasa nafsu-nafsu manusia. Karena itulah
mereka yang menyanyi menggunakan vina adalah untuh Brahman. Karena itulah
mereka disebut pemenang dan memiliki kekayaan pengetahuan tertinggi.
7. Mereka yang menyanyikan ini, menyanyikan Sama
Veda, menyanyikan keduanya. Melalui wujud awal seperti pada atahari, dia
memperoleh dunia yang berada diluar alam semesta dan diluar dari keinginan
dewata.
8. Melalui hal ini pula, semua mahluk-mahluk berada
pada dunia tertinggi dan juga berada diluar dari pengaruh keinginan-keinginan
manusia. Karena itulah orang yang tersadarkan yang mengerti hal ini hendaknya
berkata sebagai berikut.
9. Keinginan apa yang bisa ku menangkan untukmu
melalui bernyanyi?. Dia sebenarnya mampuuntuk memperoleh keinginan dengan
menyanyi, dia yang mengerti hal ini pasti akan bernyanyi Sama Veda it.
Bagian 8
MENGENAL UDGITHA
1. Terdapat tiga orang yang ahlli di dalam udgitha,
yaotu Silaka putra Salavat, putra Cikitana dari keturunan dalbha dan Pravahana,
putra Jivala. Mereka berkata: kita sebenarnya ahli dalam udgitha. Karena itu
marilah kita membicarakan udgitha ini.
2. Baiklah, kata mereka sembari duduk. Kemudian
Pravahana, putra Jivala berkata: kalian berdua berbicaralah terlebih dahulu.
Akan aku dengarkan pembicaraan kalian berdua para Brahmana.
3. Kemudian Silaka putra Salavat berkata kepada
putra Cikitana dari keturunan Dalbha: dapatkan aku mengajukan pertanyaan,
‘tanyakanlah’ jawabnya.
4. Silaka Putra Salavat bertanya ‘apakah tujuan
dari Sama Veda ini?’ putra Cekitana menjawab ‘suara’. Silaka bertanya lagi
‘apakah tujuan suara?’, putra Cekitana menjawab: ‘nafas’. Silaka bertanya lagi
‘apakah tujuan nafas?’ putra Cikitana menjawab: ‘makanan’. Silaka bertanya lagi
‘apakah tujuan makanan?’ Putra cekitana menjawab: ‘air’.
5. Silaka bertanya ‘apakah tujuan air?’, putra
Cekitana meenjawab ‘di dunia sana’. Silaka bertanya ‘apakah tujuan di dunia
sana?’, putra Cekitana menjawab: ‘seseorang semestinya tidak keluar dari dunia
surga’. Karena kita membina Sama Veda
pada dunia surge, sebab Sama Veda ini dipuja di surga.
6. Silaka bertanya pada putra Cekitana, sebenarnya
Sama Veda dari keluarga saja belum mantap. Jika seseorang mengatakan bahwa
sekarang kepala anda akan menggelinding, maka pastikanlaah kepala anda terputus
sehingga bisa menggelinding.
7. Putra Cekitana berkata: ‘baiklah aku ingin
mengetahui dari tuan saja’. Putra Cekitana kembali menanyakan ‘apakah tujuan
dari dunia sana?’ Silaka menjawab: ‘seseorang tidak boleh keluar dari penopang
dunia ini, karena kita membina Sama Veda pada dunia ini sebagai penopang, sebab
Sama Veda dipuja sebagai penopang.
8. Pravahana putra Jivala berkata: ’sesungguhnya
Sama Veda yang anda maksud mempunyai akhir wahai putra Salavat. Jika seseorang
berkata ‘kepalamu akan terlepas’, maka sudah pasti kepalamu akan terlepas.
Putra Salavat berkata: ‘baiklah aku akan mendengarkan tuan saja’.
Bagian 9
UDGITHA YANG
DISAMAKAN DENGAN ANGKASA
1. Pravahana mengatakan bahwa tujuan dunia ini
adalah ‘angkasa’, sebab semua mahluk ini diciptakan dari angkasa. Lalu mereka
melebur kembali ke angkasa. Sebab angkasa lebih besar dari semuanya ini
sehingga angkasa disebut sebagai tujuan akhir.
2. Inilah udgitha-nya yang tertinggi dan terbaik,
dialah yang tiada akhir. Manusia yang memiliki kesadaran akan hal ini dan
menerapkannya akan mendapatkan dunia yang tertinggi dan tebaik pula.
3. Ketika Atidhanvan Saunaka mengajarkan udgitha
ini kepada Udara Sandilya, dia juga mengatakan bahwa selama semua keturunan
anda mengerti udgitha ini, selama itu pula hidup mereka akan menjadi yang
tertinggi dan yang terbaik.
4. Begitu juga keadaannya didunia yang lainnya
nanti . seseorang yang mengerti udgitha ini dan melakukan Samadhi, hidupnya di
dunia ini akan menjadi tertinggi dan yang terbaik, begitu pula dengan keadaannya
pada dunia berikutnya akan mengalami hal yang sama.
0 komentar:
Posting Komentar