Senin, 16 Maret 2015

Dasar Teori Evolusi dan Perkembangannya

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang Masalah
Evolusi adalah perubahan secara bertahap dalam waktu yang lama akibat seleksi alam pada variasi gen dalam suatu individu spesies yang menghasilkan perkembangan spesies baru. Segala makhluk hidup yang sekarang ditemukan adalah hasil perkembangan berangsur-angsur pada masa silam. Di dunia ini banyak sekali ragam hewan dan tumbuh-tumbuhan yang diperkirakan ada dua juta spesies. Keadaan tersebut mendorong para ahli biologi berusaha mengetahui penyebab terjadinya keanekaragaman spesies tersebut.

Teori-teori ilmiah terbaru sering mendorong banyak kontroversi. Kontroversi ini mempunyai pengaruh bermanfaat pada kemajuan ilmiah, karenanya para ilmuan dengan pandangan-pandangan yang berbeda bekerja secara intensif untuk menemukan bukti-bukti yang dapat mendukung idea-idea mereka. Teori evolusi organik dan teori seleksi alam (natural selection) Darwin melandasi setiap aktivitas mereka. Sebagai ilmuan, mereka berusaha mencari data-data yang dapat mendukung ataupun dapat membuktikan bahwa teori-teori terdahulu itu mungkin saja tidak benar.

Bukti-bukti ilmiah tertentu yang lebih dari 100 tahun terakhir mendukung pemikiran Darwin, dan merupakan bagian-bagian khusus dari ilmu biologi antara lain: (1) bukti biogeografi, (2) bukti paleontologi, (3) bukti anatomi perbandingan, (4) bukti perbandingan embriologi, dan (5) bukti molekuler. Penjelasan dari masing-masing bukti tersebut akan dikemukakan lebih lanjut. Beberapa prinsip yang digunakan Darwin yang dianggap dapat memberikan petunjuk adanya evolusi antara lain adanya variasi di antara individu-individu dalam satu keturunan, adanya pengaruh penyebaran geografi, ditemukannya fosil-fosil diberbagai lapisan batuan bumi yang menunjukkan adanya perubahan secara berangsur-angsur, adanya homologi antara organ system pada makhluk hidup, adanya data sebagai hasil studi mengenai komparatif perkembangan embrio.

1.2    Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.    Bagaimanakah garis besar dasar teori evolusi dan perkembanganya?

1.3    Tujuan
Dari rumusan masalah yang didapatkan, maka tujuannya adalah:
1.    Untuk mengetahui garis besar dasar teori evolusi dan perkembanganya.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1.1    Teori Evolusi
Teori evolusi sudah dikemukakan sejak zaman Aristoteles dimana teori tersebut berusaha menjelaskan proses evolusi yang meliputi sumber variabilitas, organisasi variasi genetic dalam populasi, diferensiasi populasi, isolasi reproduktif, asal mula spesies dan hibridisasi. Teori evolusi sendiri berevolusi sejak zaman Aritoteles melalui Cuvier, lamarck, ke Erasmus Darwin dan Charles Darwin/Alfred Wallace. Tokoh yang paling terkenal adalah Darwin. Darwin banyak terpengaruh oleh Linnaeus dan Malthus. Teori evolusi sendiri lebih banyak dipengaruhi oleh de Vries dan Mendel, Morgan dan Muller, lalu Mayr, Dobhansky. Di jaman Darwin belum ada genetika, paleantropologi dan geokronologi, bahkan ilmu-ilmu lain juga belum berkembang, seperti geologi, paleogeografi, dan embriologi komparatif. Sekarang evolusi adalah teori sintetis atau teori biologi yang memanfaatkan segala disiplin yang relevan. Seperti paleontology, palaekologi, biostratigrafi, paleogeografi, biologi molekuler, biokimia, biostatistik dan lain sebagainya. Teori evolusi akan mudah dipelajari jika kita memahami prinsip-prinsip dari disiplin ilmu tersebut (Douglas J, 1986).

Evolusi suatu spesies menjadi spesies lain berlangsung secara bertahap selama jutaan tahun, dan tentu diantara perubahan bertahap itu terjadi bentuk-bentuk transisi atau bentuk antara, sebagai contoh makhluk dari bentuk ikan mejadi amphibi tidak langsung begitu saja, mulai ikan yang mempunyai insang untuk bernafas, akan menjadi binatang peralihan dari air ke darat lalu insang mulai menghilang dan akan berganti dengan paru-paru, sirip menjadi kaki dan seterusnya. Khusus tentang kejadian manusia(Jan-June, 1992).

Segala macam organisme dibedakan dari mahkluk hidup yang berderajat rendah sampai organism yang berderajat tinggi. Jadi ada gradasi atau tingkatan.Dalam riwayat perkembangan di bumi didapatkan bahwa organisme yang lebih sempurna baru muncul ke bumi sesudah organisme yang lebih rendah susunannya atau bahkan “berasal” dari bentuk rendah dengan alasan.Ditemukan bentuk-bentuk “mahkluk antara” atau “mahkluk peralihan” atau “link” yang telah menfosil. Misalnya Archaeopteryx danArcheornis (Douglas J, 1986).

2.1.2    Perkembangan Teori Evolusi
Dalam arus globalisasi, ilmu pengetahuan semakin berkembang , teori evolusipun berkembang sejalan dengan perubahan zaman. Pemikiran tentang teori evolusi selalu berubah dalam kurun waktu tiga abad lebih (Widodo, 2003). Teori evolusi berkembang sejalan dengan perubahan zaman dalam arus globalisasi. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, teori evolusi pun mengalami perkembangan. Pada dasarnya pemikiran tentang evolusi dan teorinya mengalami berapa perubahan dalam kurun tiga abad lebih. Adapun dasar pemikiran yang berubah sesuai dengan kurun waktu sebagai berikut :

a.    Masa fixixme
Pada abad ke-18, para ilmuwan beranggapan bahwa suatu jenis organisme adalah tetap dan tidak mengalami perubahan. Teori Faxisme ini  meyakini adanya aneka ragam spesies makhluk yang bersifat independen; artinya manusia berasal dari manusia dan seluruh binatang yang lain juga berasal dari spesies mereka masing-masing. Para ahli beranggapan bahwa suatu jenis organisme adalah identik sebagai ciptaan Tuhan. Pada masa itu tidak pernah dipersoalkan mengenai hubungan perkerabatan antara organisme satu dengan organisme lainnya. Semua kegiatan biologis dianggapan sebagai tepat seperti apa yang tercantum dalam ajaran yang sudah diturunkan nabi, sedangkan kelainan pada maakhluk hidup dianggap sebagai kutukan Tuhan.Penganut teori ini adalah Aritoteles, Plato, dan Carrolus.
  • Plato (428-348 SM): Ia membayangkan seorang pencipta yang menciptakan dunia dari kehancuran dan kemudian menciptakan dewa-dewa yang lalu membuat manusia laki-laki. Wanita dan hewan timbul dari reinkarnasi jiwa laki-laki. Makin cacat jiwa itu makin rendah reinkarnasinya.
  • Aristoteles (384-322 SM): Adalah seorang pengamat alam yang teliti dan melihat banyak bukti mengenai desain dan tujuan. Menurut pandangan Aristoteles telah terjadi proses penyempurnaan di bumi oleh kekuatan supernatural, kekuatan yang membimbing penyempurnaan sehingga terdapat beraneka ragam makhluk hidup. Beliau menggolongkan semua organisme di dalam suatu skala alam atau  nature scale yang meliputi dari organisme sederhana sampai yang kompleks, namun demikian Beliau tidak mengemukakan postulat adanya hubunagn satu golongan dengan golongan organisme lainnya dalam proses kejadiannya (Widodo, 1993). 
  • Carolus Linnaeus (1707-1778): Carolus Linnaeus dilahirkan tanggal 23 Mei 1707 disebuah desa kecil di Swedia, sebagai anak seorang pendeta. Dia mula-mula juga bekerja untuk menjadi pendeta, kemudian belajar untuk menjadi tabib, tetapi kemudian dia lebih tertarik pada tumbuh-tumbuhan dan binatang. Pada umur 24 tahun ia sudah memberi kulaih-kuliah dan demonstrasi pada Universitas di Uppsala. Setelah mengadakan perjalanan penyelidikan di Laplandia maka dia menikah setelah itu pergi ke Belanda. Pada tahun 1735 ia telah lulus dari Universitas Harderwijk yang dibubarkan dalam abad 19. Kemudian ia pergi ke Leiden dan mencetak buku ”systema Naturae”. Dalam buku ini pembagian sistematiknya sudah dibentangkan secara skematis. Karangan-karangannya yang terkenal adalah : Fundamenia Botanica, Classae Plantarum, Philosophia Botanica dan Genera Plantarum, Systema Naturae, Spesies Plantarum dal lain-lainya. Setelah mengunjungi paris, Linnaeus kembali ke Swedia untuk menjadi mahaguru di Uppsala. Disinilah ia menjadi salah satu dari mahaguru-mahaguru yang terkenal di zaman itu, sehingga Raja Swedia mengangkat dia menjadi seorang bangsawan.
 Linnaeus menyampaikan bahwa :
  1. Semua tanaman dan binatang yang hidup sekarang ini dahulu dengan serentak diciptakan diatas bumi oleh satu ciptaan saja.
  2. Mereka diciptakan dalam bentuk seperti yang tampak sekarang ini.
  3. Tidak pernah ada tanaman-tanaman dan binatang-binatang yang lain di bumu ini kecuali tanaman-tanaman dan binatang-binatang yang hidup sampai sekarang.
Pembagian sistematika hewan menurut Linnaeus adalah sebagai berikut :
1. Binatang-binatang menyusui
2. Burung-burung
3. Ampibi-ampibi
4. Cacing-cacing
5. Serangga-serangga

Binatang-binatang menyusui ini dibagi lagi menjadi 8 golongan. Binatang yang termasuk salah satu dari 8 golongan ini diantaranya ialah (1) Gajah ; (2) Sapi Laut; (3) Macan Loreng; (4) Pemakan Semut; (5) Trenggiling. Pembagian ini jelas tidak didasrkan atas persamaan-persamaan cara hidup dari binatang-binatang itu dan ia tetap tidak menyangsikan kebenaran teori penciptaan.

b.    Masa adaptasi dan transformasi
Teori ini berdasarkan pada kenyataan bahwa tidak ada satu makhluk hidup pun yang identik sehingga muncul masalah mengenai dari mana datangnya perbedaan. Jean Baptiste Lamarck mencoba menerangkan perbedaan-perbedaan antarorganisme dengan mengemukakan bahwa suatu organisme berubah sesuai dengan kebiasaan sewaktu masih hidup. Perubahan yang terjadi merupakan proses tranformasi dan dapat diturunkan pada anaknya (Widodo, 1993).

Dalam teorinya, J.B. Lamarck (Jean Baptist Pierre Antoine De Monet, Chavalier De Lamarck) (1744-1829 M) mengemukakan bahwa suatu organisme berubah sesuai dengan aktivitas ataupun kebiasaan sewaktu masih dan perubahan /sifat perolehan tersebut diwariskan kepada generasi berikutnya. Aktivitas/ kebiasaan yang terjadi berulang-ulang akan menyebabkan terjadinya perubahan fisik dan fungsinya. Diantara sebab-sebab yang menyelenggarakan perubahan-perubahan dan penyempurnaan tubuh makluk hidup yaitu pentingnya mempergunakan dan tidak mempergunakan alat tubuh tertentu.. Misalnya saja berdasarkan teori ini, menurut lamarck nenek moyang menjangan tidak bertanduk. Namun, dikarenakan sering mengadu kepala maka tanduk tumbuh dikepala menjangan. Kalau sebuah alat tubuh sering digunakan maka ia akan tumbuh sempurna dan bila ia jarang digunakan ataupun tidak digunakan sama sekali maka ia akan terbelakang tumbuhnya, sedang tiap-tiap perubahan yang dialami oleh individu itu selama masa hidupnya kelak akan diturunkan kepada keturunanya, sehingga kelak sifat itu tampak sempurna pada keterunannya(Widodo, 1993)

c.    Masa Darwinian
Menurut Charles Robert Darwin(1809-1882) terjadinya evolusi dikarenakan adanya seleksi alam, sedangkan adaptasi merupakan penyebab terjadinya seleksi alam (mekanisme seleksi alam). Charles Darwin was an English naturalist who propounded the evolutionary theory. He believed that all living organisms have been evolved from common ancestors through the process of natural selection. He was the first scientist who elucidated his evolutionary ideas in scientific terms. However, many Greek and Muslim philosophers had discussed the concept of evolution in their writings prior to Darwin. Here are some pre-Darwinian Muslim philosophers who have expressed their views on evolution (Jan-June, 1992). “Charles Darwin  adalah seorang naturalis Inggris yang mengemukakan teori evolusi .Dia percaya bahwa semua organisme hidup telah berevolusi dari nenek moyang yang sama melalui proses seleksi alam. Dia ilmuwan pertama yang menjelaskan ide evolusi Namun, banyak Yunani dan Filsuf Muslim telah membahas konsep evolusi di tulisan mereka sebelum Darwin.” (Jan-June, 1992). Suatu orgnanisme sangat beranekaragam dan alam akan melakukan seleksi, sesuai dengan keadaan masa lalu itu. Individu dengan keadaan alam atau dapat menyesuaikan diri akan dapat bertahan hidup, sedangkan individu yang tidak sesuai dengan keadaan alam akan mati. Teori ini tidak dapat menjelaskan darimana timbulnya keanekaragaman pada makhluk hidup.Misalnya jerapah yang berleher panjang berasal dair yang berlehar panjang pula, sedangkan yang berleher pendek musnah. Faktor yang menyebabkan evolusi (mekanisme evolusi) adalah seleksi alam.

“Theory darwin of natural selection a truly fundamental unifying theory of life. a thorough appreciation of the process of selection is essential background to understanding evolutionary ecology.seleksi alam comes as close to being a 'fact' as anything in biology.although there is no such thing as ''proof'' in science ( except in mathematics,where all postulates are taken as given) over the past century an enourmous body of data has been amassed in support of the theory of natural selection”(Erick, 2000). Teori darwin  seleksi alam teori pemersatu yang benar-benar dasar kehidupan. apresiasi menyeluruh dari proses seleksi adalah latar belakang penting untuk memahami evolusi ecology.seleksi alam datang sebagai dekat untuk menjadi 'fakta' sebagai sesuatu di biology.although tidak ada hal seperti '' bukti '' dalam ilmu (kecuali dalam matematika , di mana semua dalil-dalil yang diambil seperti yang diberikan) selama abad terakhir badan enourmous data telah mengumpulkan untuk mendukung teori seleksi alam (Erick,2000)

Dalam bukunya “On The Origin of Spesies by Means of Natural Selection”, Darwin mengeluarkan teori evolusi yang intinya dapat dibagi menjadi beberapa pokok berikut ini:
  1. Variasi pada tumbuhan dan hewan merupakan suatu variasi karateristik yang muncul dalam penampakan fenotip organisasi tersebut.
  2. Rasio pertambahan terjadi secara geometrik, yaitu jumlah setiap spesies relatif tetap. Hai ini terjadi karena banyak individu yang tersingkir oleh predator, perubahan iklink dan proses persaingan.
  3. Struggle for existance (usaha yang keras untuk bertahan ) merupakan suatu usaha individu organisme untuk bertahan hidup. Individu dengan variasi yang tidak sesuai untuk kondisi-kondisi yang umum dialam,akan tersingkir. Adapun individu-individu dengan variasi menguntungkan dapat melanjutkan kehidupannya dan memperbanyak diri dengan berproduksi.
  4. Menghasilkan the survival of fittest kelestarian didapat dari organisasi yang memiliki kualitas paling sesuai dengan lingkungan.
Seperti yang telah diketahui  dari waktu ke waktu komponen atau faktor Lingkunagn terus berubah. Contohnya perubahan iklim, perubahan geografis ataupun fluktuasi cadangan makanan dan sebagainya. Dalam situasi lingkungan yang demikian, individu yang sesuai dengan keadaan alam saja yang dapat bertahan, sedangkan yang tidak sesuai akan mati.Individu yang memilki ciri yang cocok dengan lingkungannya lebih berhasil dala “perjuangan untuk hidup” . Siapa yang kuat, maka ialah yang menang atau lebih dikenal dengan istilah survival of the fittest. Ada sejumlah ras manusia yang berevolusi lebih cepat dan ada ras yang lambat berevolusi. Ras yang cepat berevolusi akan maju, sedangkan ras yang lambat berevolusi akan tertinggal jauh bahkan terlihat masih primitif setingkat kera. (William, 2007)

Individu yang sesuai inilah yang kemudian memilki peluang besar untuk melanjutkan keturunannya dan sekaligus melanjutkan ciri-cirinya pada generasi mendatang. Sebaliknya, individu yang kurang sesuai dengan lingkungannya lama kelamaan akan tersisih dari generasi ke generasi. Darwin mengartikan seluruh proses tersebut sebagai adanya peristiwa seleksi alam yang menyebabkan individu semakain adaptif (Widodo, dkk; 2003).

Meskipun teori ini banyak ditentang oleh orang awam, namun para ahli ilmu pengetahuan di dunia semakin yakin bahwa teori evolusi menurut darwin merupakan satu-satunya penjelasan yang paling rasional. Hanya saja pada masa itu Darwin tidak dapat menjelaskan darimana timbulnya keanekaragaman. Gagasan evolusi Darwin ini dikenal juga sebagai Darwinisme (Abercombie et al, 1973 dalam Widodo, 1993).

d.    Masa Berkembangnya Genetika
Pelopor penelitian dalam bidang genetika, yakni Johann Gregor Mendel yang mengemukakan teori genetika yang menyangkut adanya sejumlah sifat yang dikode oleh satu macam gen. Banyak variasi alel menentukan kemampuan terhadap ketahanan untuk terus dapat hidup. Teori ini dapat menjelaskan darimana keanekaragaman tersebut timbul. Hanya pada saat itu, teori genetika tidak dipahami dan tidak pernah diperkirakan dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan teori yang lain. Namun teori ini baru disadari bahwa kegunaannya pada awal abad ke 20 oleh Hugo de Vries, Weissman, dan lain-lain.

e.    Masa Neo-Darwin
Banyaknyakritikanterhadapkelemahan-kelemahanDarwinisme, mnyebabakanteoriinimengalamiperkembangan, terutamaseleksialam bukan sebagai factor penyebabevolusi organic, tetapihanya factor pengarahdanpembatasterhadapvarian yang telahada. Bahanbakuevolusiorganikadalahvariasi.

NeodarwinismemerupakanhasilpengembanganjugadinamakanTeori Darwin abad 20 atauTeori Modern TransformasiBertahap yang didorongolehseleksialam yang berperanpadakesatuangenetis (Waluyo, 2010).

The  neo-Darwinian  theory  of  evolution  says  that  all life  on Earth  arose  from  a  common  ancestor  via random mutations to genes that survived natural selection. Organisms with  beneficial  mutations  produced  more offspring, those with deleterious mutations produced less (or  no) offspring.   Some  beneficial  mutations  provided  new adaptations to new or changed environments, thereby producing new kinds of organisms. In order to get extranew information that was needed to build more complex organisms, existing genes must have been duplicated and then mutated into something useful(William, 2007).

f.    Masa Evolusi Modern
Bila saat masa lalu, para ahli hanya bekerja dengan data morfologi, anatomi, dan penurunan genetika, pada masa sekarang para ahli beranjak pada pendekatan molekuler, fisiologis, model matematika, dan lain sebagainya. Sehingga dapat ditentukan bahwa suatu organisme berkerabat dekat atau jauh terhadap organism lainnya dari perbedaan dalam semua aspek yang mungkin dipelajari. Teori evolusi telah merangsang penyelidikan-penyelidikan dalam bidang biologi, untuk membuktikan kebenaran atau ketidak benaran dari teori tersebut. Sampai saat ini penyelidikan-penyelidikan dibidang biologi tidak pernah mengendur. Bukti-bukti teori evolusi masih sebatas bukti-bukti secara tidak langsung. Banyak pandangan tentang evolusi mendobrak pandangan-pandangan yang kolot bahwa makhluk hidup tidak berubah atau statis (The Immutability of Species). (William, 2007)

Para ahli biologi telah mengakui bahwa makhluk hidup yangada sekarang berasal dari makhluk hidup pada masa lalu. Buktiadanya petunjuk kehidupan pada masa lalu yang berbeda terdapatpada tiap-tiap lapisan bumi dengan adanya perubahan yangnyatadarimasa ke masa. Lapisan bumi yang paling atas menunjukkanadanya kegiatan pada masa yang paling muda. Makin ke bawah,memberi petunjuk pada masa yang lebih tua. Spesies-spesiesyang hidup pada lapisan bumi yang atas, berasal dari kehidupanpada lapisan bumi di bawahnya. Begitu seterusnya, sehinggamakhluk hidup yang ada sekarang berasal dari makhluk hiduppada masa lampau yang mengalami beberapa perubahan melaluiperistiwa evolusi. (William, 2007)

Daftar Pustaka
  • William, Alex. 2007. Astonishing DNA complexity demolishes neo-Darwinism. Journal Of Creation 21(3).
  • Widodo. 1993. Teori Evolusi Biologis. Malang: Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang
  • Erick, R. Planka. 2000. Evolutionary Ecology. Sansome street: San Fransisco
  • Anonymous.2014.http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Origin_of_Species_title_page.jpg (online). diakses pada tanggal 19 Oktober 2014
  • Anonymous. 2014. http://www.soulcast.com (online). diakses pada tanggal 19 Oktober 2014
  • Anonymous. 2014. http://rovicky.wordpress.com/2007/04/16/apa-itu-fosil/ (online). diakses pada tanggal 19 Oktober 2014

Dasar Teori Evolusi dan Perkembangannya Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar